Wednesday, November 3, 2010

Kesabaran wanita,
Kesabaran adalah perkara yang amat penting…
Tanpa kesabaran rosak lah segalanya…
Di sini saya nk kongsi ape yang saya telah baca…

Al-Barqy (Abu Abdillah Ahmad bin Jafar bin Abdu Rabbih bin Hasan) berkata, "Saya melihat seorang perempuan di dusun. Saat itu, salju sudah turun dan semua tanamannya habis, rusak karena salju tersebut. banyak orang yang datang untuk menghibur dan menampakan rasa prihatin. Tiba-tiba perempuan tersebut menengadahkan pandangannya ke langit dan berdoa, Ya Allah, Engkaulah satu-satunya yang dapat diharapkan oleh mahluk(Mu) yang terbaik (yaitu manusia). Berada di tanganMulah pengganti dari apa-apa (tanaman) yang telah rusak. Maka, berbuatlah untuk kami sesuai dengan sifat yang Engkau miliki (Pengasih, Penyayang). Sungguh, rizki kami ada padaMU, harapan kami pun hanya kepadaMU."

Tak lama setelah itu, datang seorang kaya dan dermawan dari daerah tersebut. Dan setelah mendapat informasi tentang apa yang terjadi, orang tersebut memberikan uang untuk si perempuan tadi sebesar lima ratus dinar, (Al-Faraj badas-Syiddah 1/181).

Seterusnya,
“Mohon pertolonganlah kamu sekalian dengan sabar dan mengerjakan solat. Sesungguhnya Allah beserta dengan org2 yang sabar”

Menurut teman ku, jika kita mahu sabar tika kita dalam keadaan marah, ambil lah wuduk…
Sesungguhnya api akan padam jika di siram dengan air…
Begitulah juga kemarahan yang akan padam bila di siram dengan air wuduk…

Kesabaran yang bagaimanakah yang di maksudkan? iaitu ketika kita mampu sabar pada saat goncangan yang pertama, atau tepat saat cubaan atau kesulitan itu menerjah. Bagi seorang wanita yang secara fitrah perasaan amat menguasai diri setiap langkah dan pemikirannya terkadang tak mudah untuk memiliki sifat sabar ini, terlebih saat ujian dan kesulitan datang bertubi tubi, serta merta wanita akan memilih meluahkan segala emosi atau menarik diri, padahal kita tahu betapa besar pahala yang dijanjikan Allah jika kita mampu menghadapi seluruh kesulitan ini dengan sabar yang penuh.

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az Zumar:10)

Teladan Ketabahan Ummu Sulaim 

Seorang muslimah harus memiliki kesabaran yang tinggi. Contoh paling baik dalam hal ini adalah keteguhan Ummu Sulaim di hadapan suaminya tatkala anaknya meninggal dunia. Disebabkan ketinggian sifatnya ini, Rasulullah melihatnya berada di dalam syurga.
Disebutkan dalam sebuah riwayat, pada saat anaknya meninggal dunia, Ummu Sulaim berkata kepada semua anggota keluarganya: “Janganlah kalian mengabarkan kepada Abu Tholhah tentang kematian anaknya sehingga aku sendiri yang mengabarkannya.” Tatkala Abu Tholhah pulang ke rumah, Ummu Sulaim menyajikan makan malam, lalu dia berhias diri lebih baik dari biasanya. Abu Tholhah pun ingin menggaulinya.

Setelah dilihatnya Abu Tholhah memperoleh kepuasan, Ummu Sulaim berkata: “Wahai Abu Tholhah, bagaimana pendapatmu andaikata ada segolongan orang meminjamkan suatu pinjaman kepada suatu keluarga lalu mereka mengambil barang pinjamannya, apakah keluarga tersebut boleh menghalanginya?”

Abu Tholhah menjawab: “Tidak.” Ummu Sulaim berkata: “Maka carilah keredhaan Allah dengan kematian anakmu!” (HR. Muslim)

Bandingkan antara tindakan Ummu Sulaim ini dengan para wanita yang mundar-mandir di ambang pintu, menunggu kedatangan suaminya untuk mengadukan berbagai keluh kesah dan kepedihan.

Kepedihan dan kesulitan hidup sedahsyat apapun yang dihadapi oleh seorang istri, ia harus menghadapinya dengan penuh perjuangan. Penderitaan saat mengandung, melahirkan, dan berbagai kesulitan lain dalam hidup yang dihadapi istri yang menghendaki keutuhan rumah tangganya harus dipikul tanpa keluhan dan kegundahan. Jika hal ini dilakukan, rumah tangga akan terjaga dari cacat dan kelemahan yang disebabkan oleh kesulitan hidup maksimumnya kesabaran.

Dengan kesabaran tanpa disertai kecemasan, hidup akan terasa manis dan jiwa menjadi terkawal. Dengan ketabahan wanita dalam menghadapi tentangan, cinta kasih akan tetap subur.

Saudariku tercinta, carilah pahala dari Allah!

Agar anda merasakan kebahagiaan rumah tangga, hendaknya anda ketahui bahwa ganjaran dan pahala menanti anda atas ketaatan kepada suami serta hubungan baik anda dengannya. Sungguh benar sabda Rasulullah :

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ.

“Jika seorang wanita solat lima waktu, berpuasa sebulan penuh, menjaga kemaluannya, dan taat pada suaminya, maka akan dikatakan padanya: ‘Masuklah dari pintu syurga mana saja yang engkau inginkan.’” (HR. Ahmad dan dihasankan oleh al-Albani dan lainnya)
Beliau juga bersabda: “Maukah kalian aku kabari tentang wanita (istri) kalian di surga?” Mereka berkata: “Mau, wahai Rosululloh.” Beliau berkata: “Setiap wanita yang pencinta dan subur, jika ia marah atau dikasari atau dimarahi oleh suaminya ia berkata: ‘Ini adalah tanganku di tanganmu, aku tidak akan bercelak atau memakai celak sampai engkau redha.’” (HR. Daruquthni dan Thobroni)

by: fasya...

Sunday, October 31, 2010

c!nta AguNg....

K!SaH c!NtA NABI ADAM A.S

mari kita kongsi bersama kisah cinta yang paling agung yang telah menggegarkan dunia....
tanpa ibu bapa, siapalah kita....
tanpa datuk dan nenek, siapalah ibu dan ayah kita....
tanpa ADAM & HAWA, siapalah datuk dan nenek....
tanpa Allah siapalah ADAM &HAWA.....



Kita hidup kerana-Nya melalui satu ‘peristiwa’ yg sama…

“Syurga yang serba nikmat…Segala kesenangan ada di dalamnya. Semua tersedia apa saja yang diinginkan, tanpa bersusah payah memperolehinya. Sungguh suatu tempat yang amat indah dan permai, menjadi idaman setiap insan. Demikianlah menurut riwayat, tatkala Allah SWT. selesai mencipta alam semesta dan makhluk-makhluk lainnya, maka dicipta-Nya pula Adam alaihissalam sebagai manusia pertama. Hamba yang dimuliakan itu ditempatkan Allah SWT di dalam Syurga (Jannah)”

Adam a.s hidup sendirian dan sebatang kara, tanpa mempunyai seorang kawan pun. Ia berjalan ke kiri dan ke kanan, menghadap ke langit-langit yang tinggi, ke bumi terhampar jauh di seberang, maka tiadalah sesuatu yang dilihatnya dari mahkluk sejenisnya kecuali burung-burung yang berterbangan ke sana ke mari, sambil berkejar-kejaran di angkasa bebas, bernyanyi-nyanyi, bersiul-siul, seolah-olah mempamerkan kemesraan.

Adam a.s terpikat melihatnya, rindu berkeadaan demikian. Tetapi sungguh malang, siapalah gerangan kawan yang hendak diajak. Ia merasa kesepian, lama sudah. Ia tinggal di syurga bagai orang kebingungan, tiada pasangan yang akan dibujuk bermesra sebagaimana burung-burung yang dilihatnya.

Apa saja di dalam syurga semuanya nikmat! Tetapi apalah erti segalanya kalau hati selalu gelisah resah di dalam kesepian seorang diri?

Itulah satu-satunya kekurangan yang dirasakan Adam a.s di dalam syurga. Ia perlu kepada sesuatu, iaitu kepada kawan sejenis yang akan mendampinginya di dalam kesenangan yang tak terhingga itu. Kadangkala kalau rindu dendamnya datang, turunlah ia ke bawah pohon-pohon rendang mencari hiburan, mendengarkan burung-burung bernyanyi bersahut-sahutan, tetapi aduh hai kasihan…bukannya hati menjadi tenteram, malah menjadi lebih tertikam. Kalau angin bertiup sepoi-sepoi basah di mana daun-daunan bergerak lemah gemalai dan mendesirkan suara sayup-sayup, maka terkesanlah di hatinya keharuan yang begitu mendalam; dirasakannya sebagai derita batin yang tegak di sebalik nikmat yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.

Tetapi walaupun demikian, agaknya Adam a.s malu mengadukan halnya kepada Allah SWT. Namun, walaupun Adam a.s malu untuk mengadu, Allah Ta’ala sendiri Maha Tahu serta Maha Melihat apa yang tersembunyi di kalbu hamba-Nya. Oleh itu Allah Ta’ala ingin mengusir rasa kesepian Adam.

Hawa diciptakan…

Adam a.s tertidur nyenyak, tak sedar kepada sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam saat-saat yang demikian itulah Allah SWT menyampaikan wahyu kepada malaikat Jibril a.s untuk mencabut tulang rusuk Adam a.s dari lambung sebelah kiri. Bagai orang yang sedang terbius, Adam a.s tidak merasakan apa-apa ketika tulang rusuknya dicabut oleh malaikat Jibril a.s.

Dan oleh kudrat kuasa Ilahi yang manakala menghendaki terjadinya sesuatu cukup berkata Kun! maka terciptalah Hawa dari tulang rusuk Adam a.s, sebagai insan kedua penghuni syurga dan sebagai pelengkap kurnia yang dianugerahkan kepada Adam a.s yang mendambakan seorang kawan tempat ia boleh bermesra dan bersenda gurau.

Pertemuan Adam dan Hawa…

Hawa duduk bersandar pada bantal lembut di atas tempat duduk megah yang bertatahkan emas dan permata-permata bermutu manikam, sambil terpesona memperhatikan kecerahan wajah dari seorang lelaki kacak yang sedang terbaring, tak jauh di depannya.

Adam terjaga….! Alangkah terkejutnya ia ketika dilihatnya ada makhluk manusia seperti dirinya hanya beberapa langkah di hadapannya. Ia seolah tak percaya pada penglihatannya. Ia masih terbaring mengusap matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya.

Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutar badannya sekadar untuk menyembunyikan bukit-bukit di dadanya, seraya mengirimkan senyum manis bercampur manja, diiringi pandangan melirik dari sudut mata yang memberikan sinar harapan bagi hati yang melihatnya.

Memang dijadikan Hawa dengan bentuk dan paras rupa yang sempurna. Ia dihiasi dengan kecantikan, kemanisan, keindahan, kejelitaan, kehalusan, kelemah-lembutan, kasih-sayang, kesucian, keibuan dan segala sifat-sifat keperibadian yang terpuji di samping bentuk tubuhnya yang mempesona serta memikat hati setiap yang memandangnya.

Ia adalah wanita tercantik yang menghiasai syurga, yang kecantikannya itu akan diwariskan turun temurun di hari kemudian, dan daripadanyalah maka ada kecantikan yang diwariskan kepada wanita-wanita yang datang dibelakangnya.

Adam a.s pun tak kurang gagah dan kacaknya. Tidak dijumpai cacat pada dirinya kerana ia adalah satu-satunya makhluk insan yang dicipta oleh Allah SWT secara langsung tanpa perantaraan.

Adam a.s bangkit dari pembaringannya, memperbaiki duduknya. Ia membuka matanya, memperhatikan dengan pandangan tajam. Ia sedar bahawa orang asing di depannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun benar-benar suatu kenyataan dari wujud insani yang mempunyai bentuk fizikal seperti dirinya. Ia yakin ia tidak salah pandang. Ia tahu itu manusia seperti dirinya, yang hanya berbeza kelaminnya saja. Ia serta merta dapat membuat kesimpulan bahawa makhluk di depannya adalah perempuan. Ia sedar bahawa itulah dia jenis yang dirindukannya. Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid memuji Zat Maha Pencipta.

Ia tertawa kepada gadis jelita itu, yang menyambutnya tersipu-sipu seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung, pandangan yang menyingkap apa yang terselit di kalbunya.

Kecantikan Hawa Memukau Adam….

Tuhan menanam asmara murni dan hasrat berahi di hati Adam a.s serta menjadikannya orang yang paling asyik dilamun cinta, yang tiada taranya dalam sejarah, iaitu kisah cinta dua insan di dalam syurga. Adam a.s ditakdirkan jatuh cinta kepada puteri yang paling cantik dari segala yang cantik, yang paling jelita dari segala yang jelita, dan yang paling harum dari segala yang harum.

Adam a.s dibisikkan oleh hatinya agar merayu Hawa. Ia berseru: "Aduh, hai si jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Dari manakah datangmu, dan untuk siapakah engkau disini? Suaranya sopan, lembut, dan penuh kasih sayang".
"Aku Hawa", sambutnya ramah. "Aku dari Pencipta!" suaranya tertegun seketika. "Aku….aku.. ..aku, dijadikan untukmu!" tekanan suaranya menyakinkan.

Kata-kata yang paling segar didengar Adam a.s ialah tatkala Hawa mengucapkan terputus-putus: "Aku….aku.. ..aku, dijadikan untukmu!". Kata-kata itu nikmat, menambah kemesraan Adam kepada Hawa.

Adam a.s sedar bahawa nikmat itu datang dari Tuhan dan cintapun datang dari Tuhan. Ia tahu bahawa Allah SWT itu cantik, suka kepada kecantikan. Jadi, kalau cinta kepada kecantikan berertilah pula cinta kepada Tuhan. Jadi cinta itu bukan dosa tetapi malah suatu pengabdian. Dengan mengenali cinta, makrifah kepada Tuhan semakin mendalam. Cinta kepada Hawa bererti cinta kepada Pencipta. Dengan keyakinan demikian Adam a.s menjemput Hawa dengan berkata: "Kekasihku, ke marilah engkau!". Suaranya halus, penuh kemesraan.

"Aku malu!" balas Hawa seolah-olah menolak. Tangannya, kepalanya, memberi isyarat menolak seraya memandang Adam dengan penuh ketakjuban.

"Kalau engkau yang inginkan aku, engkaulah yang ke sini!". Suaranya yang bagaikan irama seolah-olah memberi harapan.

Adam tidak ragu-ragu. Ia mengayuh langkah gagah mendatangi Hawa. Maka sejak itulah teradat sudah bahawa wanita itu didatangi, bukan mendatangi.

Hawa bangkit dari tempat duduknya, menggeser surut beberapa langkah. Ia sedar bahawa walaupun dirinya diperuntukkan bagi Adam a.s, namunlah haruslah mempunyai syarat-syarat tertentu. Di dalam sanubarinya, ia tak dapat menyangkal bahawa iapun terpesona dan tertarik kepada rupa Adam a.s yang sungguh indah.

Adam a.s tidak putus asa. Ia tahu itu bukan dosa. Ia tahu membaca isi hati. Ia tahu bukannya Hawa menolak, tetapi menghindarnya itu memanglah suatu perbuatan wajar dari sikap malu seorang gadis yang berbudi. Ia tahu bahawa di balik malu terselit rasa mahu. Kerananya ia yakin pada dirinya bahawa Hawa diperuntukkan baginya. Naluri insaninya bergelora.

Tatkala sudah dekat ia pada Hawa serta hendak mengulurkan tangan sucinya kepadanya, maka tiba-tiba terdengarlah panggilan ghaib berseru:
"Hai Adam….tahanlah dirimu. Pergaulanmu dengan Hawa tidak halal kecuali dengan mahar dan menikah!"

Adam a.s tertegun, balik ke tempatnya dengan taat. Hawa pun mendengar teguran itu dan hatinya tenteram.
Kedua-dua manusia syurga itu sama terdiam seolah-olah menunggu perintah.

Perkahwinan Adam dan Hawa…

Allah SWT. Yang Maha Pengasih untuk menyempurnakan nikmatnya lahir dan batin kepada kedua hamba-Nya yang saling memerlukan itu, segera memerintahkan gadis-gadis bidadari penghuni syurga untuk menghiasi dan menghibur mempelai perempuan itu serta membawakan kepadanya hantaran-hantaran berupa perhiasan-perhiasan syurga. Sementara itu diperintahkan pula kepada malaikat langit untuk berkumpul bersama-sama di bawah pohon Syajarah Thuba, menjadi saksi atas pernikahan Adam dan Hawa.

Diriwayatkan bahawa pada akad pernikahan itu Allah SWT. berfirman: Segala puji adalah kepunyaan-Ku, segala kebesaran adalah pakaian-Ku, segala kemegahan adalah hiasan-Ku dan segala makhluk adalah hamba-Ku dan di bawah kekuasaan-Ku. Menjadi saksilah kamu hai para malaikat dan para penghuni langit dan syurga bahawa Aku menikahkan Hawa dengan Adam, kedua ciptaan-Ku dengan mahar, dan hendaklah keduanya bertahlil dan bertahmid kepada-Ku!.

Malaikat dan para bidadari berdatangan…

Setelah akad nikah selesai berdatanganlah para malaikat dan para bidadari menyebarkan mutiara-mutiara yaqut dan intan-intan permata kemilau kepada kedua pengantin agung tersebut. Selesai upacara akad, dihantarlah Adam a.s mendapatkan isterinya di istana megah yang akan mereka diami.

Hawa menuntut haknya. Hak yang disyariatkan Tuhan sejak semula.
Mana mahar? tanyanya. Ia menolak persentuhan sebelum mahar pemberian ditunaikan dahulu.

Adam a.s bingung seketika. Lalu sedar bahawa untuk menerima haruslah sedia memberi. Ia insaf bahawa yang demikian itu haruslah menjadi kaedah pertama dalam pergaulan hidup.

Sekarang ia sudah mempunyai kawan. Antara sesama kawan harus ada saling memberi dan saling menerima. Pemberian pertama pada pernikahan untuk menerima kehalalan ialah mahar. Oleh kerananya Adam a.s menyedari bahawa tuntutan Hawa untuk menerima mahar adalah benar.

Allah SWT. berfirman: Mahar Hawa ialah selawat sepuluh kali atas Nabi-Ku, Nabi yang bakal Kubangkit yang membawa pernyataan dari sifat-sifat- Ku: Muhammad, cincin permata dari para anbiya dan penutup serta penghulu segala Rasul. Ucapkanlah sepuluh kali!. Adam a.s merasa lega. Ia mengucapkan sepuluh kali salawat ke atas Nabi Muhammad SAW. sebagai mahar kepada isterinya. Suatu mahar yang bernilai spiritual, kerana Nabi Muhammad SAW adalah rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Hawa mendengarkannya dan menerimanya sebagai mahar.
Hai Adam, kini Aku halalkan Hawa bagimu, perintah Allah, dan dapatlah ia sebagai isterimu!.

Adam a.s bersyukur lalu memasuki isterinya dengan ucapan salam. Hawa menyambutnya dengan segala keterbukaan dan cinta kasih yang seimbang.

Allah SWT. berfirman kepada mereka: Hai Adam, diamlah engkau bersama isterimu di dalam syurga dan makanlah (serta nikmatilah) apa saja yang kamu berdua ingini, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini kerana (apabila mendekatinya) kamu berdua akan menjadi zalim.

Peristiwa pernikahan Adam dan Hawa terjadi pada hari Jumaat. Entah berapa lama keduanya berdiam di syurga, hanya Allah SWT yang tahu. Lalu keduanya diperintahkan turun ke bumi. Turun ke bumi untuk menyebar luaskan keturunan yang akan mengabdi kepada Allah SWT dengan janji bahawa syurga itu tetap tersedia di hari kemudian bagi hamba-hamba yang beriman dan beramal soleh.

Firman Allah SWT.: Kami berfirman: Turunlah kamu dari syurga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, nescaya tidak ada kekhuatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

fasya..



Saturday, October 30, 2010

wan!ta

Penciptaan wanita bermula dari Hawa a.s.
Beliau dicipta dari tulang selangka kiri Nabi Adam a.s.
Kenapa diciptakan makhluk bernama wanita?
Wanita mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan di muka bumi ini.
Di dalam al-Quran sendiri telah diturunkan surah yang khusus mengenai wanita iaitu surah An-Nisaa'.
Malah ada kata-kata bijak pandai mengatakan,
"seorang lelaki yang hebat itu pasti ada wanita di belakangnya."
Ingatlah akan Sayyidatina Khadijah r.a., dan Masyitah.
Dari wanita, lahirlah seorang pemimpin agung.
Dari susuan seorang wanita juga lahirlah manusia yang intelek.
Dari asuhan dan tarbiyyah seorang wanita juga lahirlah manusia yang bertaqwa.
Sesungguhnya dengan agama sahaja wanita itu boleh menggegarkan dunia.
Mereka itu adalah wanita...
yang menundukkan pandangan mereka,
menjaga aurat mereka,
memelihara malu mereka,
yang memelihara perilaku mereka...
serta patuh dan tunduk kepada semua tuntutan yang telah disyariatkan.
Aurat merupakan antara perkara utama yang perlu dijaga...
oleh seorang wanita Islam.

Dalam sebuah hadis,
Nabi S.A.W bersabda yang bermaksud:
"Terdapat 99 bahagian tarikan pada wanita berbanding lelaki, lalu Allah kurniakan ke atas mereka sifat malu." (Hadis riwayat Baihaqi)
Hadis ini menunjukkan betapa besarnya tarikan wanita terhadap seorang lelaki. Sesungguhnya makanan yang sentiasa tertutup itulah yang akan menjadi rebutan berbanding dengan makanan yang terdedah dan tidak tertutup.

Ingatlah wahai wanita,
tubuhmu itu adalah hak bagi suami mu sahaja.
Ingatlah wahai wanita,
sesungguhnya kejahatan yang engkau lakukan pasti akan menarik 4 golongan lelaki yang lain bersama ke dalam neraka.
Iaitu ayahmu,suamimu,anak lelakimu serta adik-beradik lelakimu.
Ingatlah wahai wanita,
kepanasanmu bertudung,
longgarnya pakaianmu,
panjangnya lengan bajumu,
panjangnya sarung kakimu,
sopannya tingkah lakumu serta ketabahanmu menjaga syariat Islam itu...

ganjarannya SYURGA di akhirat kelak.
fasya...

Wan!ta AgunG...


This is my first time buat blog....
coretan pertama ku adalah untuk berkongsi ilmu.....

Sungguh tinginya nilai seorang wanita...
wanita solehah...

"Allah Swt mengutus 124 ribu Nabi dan Rasul tak ada satu orang pun dari kalangan wanita, tapi tak ada seorang nabi pun terkecuali Adam a.s yang lahir MELAINKAN dari rahim wanita, begitu mulianya seorang wanita sehingga dari rahimnya Allah swt hadirkan kekasih-kekasih Allah Swt yang membawa risalah demi mencapai kehidupan yang harmoni didunia dan akhirat"

Nabi saw bersabda : “ Wahai sekalian wanita, sesungguhnya yang paling baik diantara kalian akan memasuki surga sebelum orang yang paling baik di antara lelaki. Mereka akan mandi, dan memakai minyak wangi dan menyambut suami-suami diatas keledai-keledai merah dan kuning. Bersama mereka anak-anak kecil, mereka seperti batu permata yang berkilau”

Bahkan Rasulullah bersabda : “ Sampaikanlah kepada seluruh wanita yang kamu jumpai, bahwasanya : “Taat kepada suami dengan penuh kesadaran, maka pahalanya seimbang dengan pahala perang membela agama Allah Swt, tetapi sedikit sekali dari kamu sekalian yang mau menjalankannya”

 Subhanallah...begitu tingginya martabat seorang wanita....

Seoarang wanita solehah adalah lebih baik dari pada 70 orang wali, seoarang wanita yang
  jahat lebih buruk    dari pada 1.000 orang lelaki yang jahat.
 Isteri yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan
  kasih sayang maka Allah akan memandangnya dengan pandangan rahmat.
 Seorang wanita yang menyusui anaknya hingga cukup tempoh iaitu 2 ½ tahun, maka
  malaikat-malaikat di langit akan mengkhabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.
 Sungguh burung-burung diudara , ikan-ikan dan malaikat dilangit meminta keampunan untuk
  seorang isteri yang berbakti kepada suaminya selama ia sentiasa dalam kerelaan suaminya.
Siapa saja isteri yang meninggal dunia, sedang suaminya ridha terhadap pemerergiannya
  maka ia akan masuk syurga.
 Bila seorang suami pulang kerumah dengan perasaan gelisah, dan isterinya menghiburnya
  maka isterinya akan mendapatkan pahala jihad.
 Bila seorang wanita, mengerjakan dan menjaga solatnya, berpuasa pada bulan ramadhan,
  menjaga amanah suaminya dan mentaati suaminya, Allah Swt akan memberikan izin
  padanya untuk memasuki syurga melalui pintu mana saja yang disukainya.
 Bila seorang wanita hamil solat 2 rakaat adalah lebih baik dari pada 80 rakaat wanita yang
  tidak hamil.
 Bila seorang wanita tidak dapat tidur kerana sakit dan menyusukan anaknya, Allah Swt
  akan mengampuni seluruh dosa-dosanya dan mendapatkan pahala 12 tahun ibadah.
 Bila seorang wanita menyapu rumahnya dengan berzikir maka Allah Swt akan memberikan
  pahala meyapu Ka’bah.
 Bila seorang wanita hamil, sehingga dia melahirkan anaknya, Allah Swt akan memberikan
  pahala sebagaimana ia berpuasa pada siang hari dan solat sepanjang malam.
 Bila seorang wanita meninggal diantara 40 hari setelah melahirkan anaknya, ia
  mendapatkan pahala syahid.
 Bila seorang wanita mendorong suaminya keluar dijalan Allah swt, dan dia dapat
  menerima dengan ikhlas segala kesulitan yang disebabkan ketidaan suaminya, maka ia
  akan memasuki syurga 500 tahun lebih dulu dari suaminya. Dan 70.000 malaikat akan
  menyambutnya , dan ia akan menantikan suaminya di syurga.
 Bila seorang anak menangis di malam hari, dan ibunya tidak marah tetapi memujuknya, ia
  akan mendapatkan pahala satu tahun Ibadah.
 Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah Swt di akhirat tetapi Allah Swt
  datang sendiri kepada wanita yang menjaga auratnya, iaitu memakai purdah didunia
  secara istiqomah. Begitu mudahnya seorang wanita mendapatkan keredhaan Allah Swt
  mana kala dia taat kepada suaminya , tentunya ketaatan    disini dalam batasan-batasan
  Agama , kerana mana kala seorang suami sudah melanggari apa yang digariskan agama
  maka tidak ada lagi ketaatan bagi seorang wanita. Kerana “Tidak ada ketaatan kepada
  mahluk dalam menderhakai AL-Khalik”

"Sebagaimana kisah Asiah isteri Fir’aun. Di tengah-tengah kaum yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, ia tetap berpegang teguh kepada Allah Swt, walaupun untuk menjaga keimanan tersebut , ia harus menerima kematian ditangan suaminya sendiri, iaitu Fir’aun la’natullahu ‘alaihi. Rasulullah saw bersabda bahawa wanita yang terbaik dan paling sempurna adalah Asiah isteri Fir’aun dan Maryam."

fasya...